Setting Modem ADSL Linksys AM300 Buat SPEEDY

Hari ini kantorku beli modem baru lagi buat warnetnya. Padahal dari Telkom waktu pasang speedy udah dikasih modem gratisan, mereknya Makronet kalo ga salah. Masalahnya krn lemot-nya tu lho.. ga nahan. Kalo di-panjer buat download lama-lama bisa down langsung ke 8KB/s.

Setelah pusing-pusing seminggu, akhirnya milih beli modem sendiri. Aku coba cari referensi di Internet dari berbagai sumber. Dapat faktanya gini (subyektif lho, di cek lagi ya) :

  • Rata-rata milih Linksys atau D-Link, sisanya variatif; ada Allied Telesyns, 2Wire, dll.
  • Ada yang bilang Linksys jelek kalo gangguan di kabel terlalu besar (attenuasi). Tapi ada yang bilang juga stabil banget. Selain itu klo mo dipake untuk warnet sebaiknya Linksys di update firmwarenya.
  • Katanya klo nanya sama 147 dan teknisinya ga bisa bantu maka mentok dia akan nawarin untuk beli modem lain dengan alasan modem ga support jaringan.

Kalo aku sendiri sebenarnya suka sama Linksys, karena masih ada hubungan sama Cisco yang uda malang melintang di dunia per-Network-an sejak lama. Jadi emang aku subyektif nyarinya. Dilihat dari kelebihan dan kekurangan produk linksys itu sendiri. Kalo speedy di rumah pakenya modem gratisan JKNetwork, biasa aja performanya. Kadang ngadat2 juga. Untuk produk yang lain belum pernah nyoba, kecuali D-Link Switch 8Port dan 16Port di kantor. So far, D-Link juga bagus untuk switchnya (on 24/7). Belum sempet liat D-Link ADSL modem soalnya yang jaga toko bilang lagi kosong barangnya.

Kalo linksys sendiri saya sempet beli Router Wireless WR54GL yang udah dipake dikantor sampai hari ini dan masih bagus-bagus aja kok. Proteksinya pake WPA-TKIP, hidden SSID sama proteksi MAC. Lumayan lah buat ngatasi orang iseng yang level cupu. Sekarang malah uda digandeng sama Mikrotik, jadi DHCPnya yang ngasi Mikrotik langsung.

Oke, singkat cerita hari ini dibeli-lah seperangkat modem Linksys AM300 ADSL seharga Rp.360.000,00 tunai (Ssst..tp dapet potongan lagi, kalo kenal ma yang di toko). Sampe kantor, bongkar langsung pecat modem lama n ganti dengan si Linksys. Untuk spesifikasi port di AM300 sama dengan modem ADSL standar yakni 1 Port LAN, 1 Port USB dan 1 Port DSL line. Memang sengaja dipilih yang modem-only, tanpa router. Karena tugas routing sudah di handle Mikrotik. Akhirnya dengan darah dan airmata (hiperbola banget…) berhasil juga migrasi ke modem ini. Langkah-langkah yang saya lakukan :

  • Tancep kabel LAN bawaan dari paket modem ke laptop ato PC, kalo ga mau pake LANnya bisa juga pake USB. Untuk USB harus install driver dulu dari CD paket modemnya.
  • Tunggu sebentar dan biarkan DHCP modem bekerja dan memberi alamat pada komputer anda. Kalau gagal dapat IP berarti DHCPnya ga jalan. Ganti dengan manual dan set IP komputer jadi 192.168.1.2. Netmasknya 255.255.255.0 sedangkan untuk gateway sementara boleh ga diisi.
  • Buka browser dan masukkan alamat http://192.168.1.1
  • Tunggu interface web untuk management modem terbuka lalu set seperti gambar berikut ini :


Menurut pengalaman saya antar modem-modem ADSL yang tersedia dipasaran biasanya settingannya ngikut default aja. Nah yang utama disetting oleh para teknisi tuh adalah Encapsulation, VPI dan VCI. Ni berbeda-beda di masing-masing coverage area Telkom Speedy. Untuk settingannya dimasing-masing daerah bisa di baca di bagian akhir artikel. Jadi settingan di sini khusus untuk modem ADSL Linksys AM300 dan wilayah saya itu di Yogyakarta.

  • Biarkan modem reboot sesaat lalu cek dibagian status. Kalau semua beres dan sudah UPberarti settingan anda sukses. Coba cek dibagian bawah yang ‘Internet’ apakah modem sudah mendapatkan IP dari Telkom atau belum. Kalau belum connect silahkan klik button connect.
  • Klo mau DHCP bisa diset pada bagian bawah basic-setup bisa di atur alamat DHCP servernya. Setelah menggunakan DHCP anda tidak perlu lagi mengeset IP secara manual di komputer anda. Ganti setting ke Automatic dan biarkan modem memberikan anda IP secara otomatis.

VCI dan VPI untuk Telkom Speedy di berbagai daerah di Indonesia

A. Jakarta
1. Untuk DSL AM buatan Alcatel-Lucent (France)
Encapsulation = PPPoA • VPI = 8 • VCI = 35
Sumber Info: [1]

2. Untuk DSL AM buatan Huawei Technologies Co Ltd (China)
Encapsulation = PPPoE • VPI = 0 • VCI = 35
Sumber Info: [1]

3. Untuk DSL AM buatan Siemens AktienGesellschaft (Germany)
Encapsulation = PPPoA • VPI = 1 • VCI = 33
Sumber Info: [1]

B. Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan, Sulawesi
1. Untuk DSL AM buatan ZTE (ZhongXing Telecommunication Equipment Co Ltd)(China)
Encapsulation = PPPoE • VPI = 8 • VCI = 81
Sumber Info: [1]

2. Untuk DSL AM buatan Huawei Technologies Co Ltd (China)
Encapsulation = PPPoE • VPI = 0 • VCI = 35

Menyimpan File Software Update MAC OS

Aplikasi Software Update menawarkan Anda kemudahan untuk mengupdate aplikasi dan OS. Namun sampai saat ini masih banyak pengguna yang belum mengetahui cara menyimpan file yang di-download melalui Software Update.

Meski di lain sisi proses download melalui Software Update seringkali bermasalah apabila terjadi gangguan pada koneksi Internet, namun tidak ada salahnya untuk mengetahui bagaimana cara menyimpan file-file update yang terkadang berukuran raksasa itu.

Software Update

Mudah saja. Pertama-tama, Anda cukup mencentang aplikasi yang ingin Anda update.
Selanjutnya, arahkan mouse ke menu Update pada menubar dan pilih salah satu dari tiga opsi yang diberikan, yaitu:

  • Download Only
    Opsi ini digunakan apabila Anda memilih untuk tidak menginstall update pada saat itu juga.
  • Install
    Bila Anda ingin menginstall update sesegera mungkin dan menghapus file installer agar tidak menghabiskan space hard disk, gunakan opsi ini.
  • Install and Keep Package
    Opsi ini merupakan pilihan terbaik. Anda dapat menginstall update sekaligus menyimpan file installer agar saat sewaktu-waktu dibutuhkan, Anda tak perlu mendownload ulang.

Setelah download selesai, file update tersebut dapat Anda temukan di:
Macintosh HD > Library > Packages

Kini Anda dapat menginstallnya, memberikannya kepada teman, ataupun memindahkannya ke hard-disk external untuk backup.

Selamat mencoba :)

Mengenkripsi Data dan File Penting

Setiap pengguna komputer pastilah memiliki data yang sifatnya pribadi, penting, dan rahasia. Baik itu film, surat, atau foto, semestinya dijaga sebaik mungkin agar tidak jatuh ke tangan jahil.

Di Mac OS X, Tiger ataupun Leopard, Anda dapat membuat sebuah Disk Image (DMG) yang dilindungi enkripsi. DMG ini akan berlaku layaknya disk yang dapat di-load dan eject secara virtual. Jadi, setiap data penting yang tersimpan dalam encrypted disk image tersebut akan mengalami pengacakan sehingga menyulitkan pihak yang ingin mengintip isinya apabila salah memasukkan password.

Untuk membuat encrypted disk image ini, bukalah Disk Utility.
Pilih dari menubar Anda: File > New > Blank Disk Image
Lalu opsi yang patut diperhatikan untuk membuatnya aman adalah Encryption.

Encrypted DMG

Semakin besar angka Encryption, maka semakin lambat data Anda diakses.
Namun demi keamanan, sebaiknya kita pilih 256-bit AES Encryption.

Juga atur kapasitasnya sesuai kebutuhan dan lokasi penyimpanan, seperti flash disk misalnya. Kemudian klik Create.

DMG Password

Lalu masukkan password yang akan digunakan.
Informasi ketahanan password Anda dari serangan brute-force (tebak acak) ditampilkan dalam baris Password Strength. Usahakan Anda mengkombinasikan huruf kapital dengan angka.

Setelah proses pembuatan selesai, DMG tersebut akan otomatis di-load ke sistem Anda serupa dengan CD atau Hard Disk external. Dan bila Anda telah usai menggunakannya, eject seperti biasa.

Mudah sekali bukan?

Kini Anda telah memiliki sebuah drive virtual untuk data penting Anda :)

Selain melalui Disk Utility, Anda juga dapat membuatnya melalui Terminal.
Ketikkan perintah berikut ini untuk membuatnya:

hdiutil create SecureSparse -size 5g (ukuran dalam giga) -encryption -type SPARSE -fs HFS+ -volname ImageName (nama disk image)

Menukar tombol Command di Windows XP

Seringkali para pengguna Mac yang menginstall Windows XP baik native menggunakan BootCamp ataupun virtual, mengalami masalah kebiasaan antara tombol Command dan Control.

Kedua tombol tersebut memang berada dalam posisi yang sama, tetapi memiliki fungsi yang sangat berbeda bagi Mac OS X dan Windows. Akibatnya pun bisa sangat fatal apabila saat bekerja kita menekan tombol yang keliru.

Nah untuk mengatasinya, tuliskan kode registry dibawah ini pada Notepad di Windows XP Anda, lalu simpan dengan nama kibor.reg


Windows Registry Editor Version 5.00
[HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control\Keyboard Layout]
"Scancode Map"=hex:00,00,00,00,00,00,00,00,04,00,00,00,1D,00,
5B,E0,1D,E0,5C,E0,5B,E0,1D,00,00,00,00,00

Registry diatas akan menukar tombol Command agar berfungsi sebagai tombol Control dan sebaliknya. Setelah tersimpan, jalankan file tersebut dan restart Windows.

Kini Anda dapat bekerja bersama Windows dengan jari-jemari bergaya Mac :)

Reset Password Mac OS X Leopard

Apabila Anda lupa password account Mac OS X Leopard baik standard-user ataupun administrator, tips berikut akan membantu Anda untuk melakukan reset dan menggantinya dengan password baru. Namun perlu diingat juga bahwa trik ini tidak dapat mengubah password pada Keychain Anda, dimana Keychain merupakan aplikasi password manager yang menyimpan login beserta password yang digunakan untuk login ke berbagai situs ataupun koneksi wireless.

Meski demikian, trik ini cukup ampuh untuk menembus sekuriti Mac OS X Leopard yang disebut-sebut sangat aman.

Pertama, lakukan restart

Tahan tombol command+S ketika bunyi chime terdengar untuk masuk dalam single-user mode
Lalu ketikkan: fsck -fy
Tunggu beberapa saat hingga filesystem check selesai, dan ketik: mount -uw /
Berikutnya, ketik baris dibawah ini:
launchctl load /System/Library/LaunchDaemons/com.apple.DirectoryServices.plist
Lanjutkan dengan: dscl . -passwd /Users/nama_user password_baru

Ubah parameter 'nama_user' dengan shortname dari account Anda. Shortname ini dapat ditemui pada folder Users sistem Anda. Dan parameter 'password_baru' dengan password yang Anda akan gunakan.

Lalu akhiri dengan mengetik: exit.

Selamat mencoba :)

Tiga Partisi pada Boot Camp

Skema tiga partisi pada hard disk tampaknya mulai digemari di kalangan pengguna Mac-Intel belakangan ini. Tiga partisi ini masing-masing diisi oleh Mac OS X, Windows, dan partisi terakhir untuk Data.

Skema ini diyakini mempermudah kita saat bekerja antar sistem operasi, karena file-file yang tersimpan pada partisi Data dapat digunakan oleh kedua sistem operasi.

Boot Camp sebetulnya tidak mendukung skema tiga partisi atau lebih. Boot Camp hanya mendukung dua partisi, Mac dan Windows saja. Namun pada artikel ini, saya akan memberikan tips singkat bagaimana membangun skema tiga partisi (Mac, Windows, dan Data) pada Mac OS X Leopard yang telah memiliki dukungan Boot Camp didalamnya.

Tips ini ditujukan bagi Anda yang belum memiliki partisi diluar Mac OS X pada hard disk. Untuk memulai membangun tiga skema partisi ini, ikuti langkah berikut ini:


  1. Buka aplikasi Boot Camp Assistant dari folder Applications/Utilities.
    Tentukan ukuran partisi Anda secukupnya. Pada saat diminta menginstall Windows, pilihlah Later, karena kita akan membuat sebuah partisi untuk Data terlebih dahulu.

  2. Boot Camp Assistant
    Boot Camp Assistant
  3. Kemudian, buka aplikasi Disk Utility dari folder yang sama. Arahkan mouse Anda ke kolom hard disk dan pilih tab 'Partition'. Disana Anda akan menemukan hard disk Anda memiliki dua partisi.

    Partisi
    Jumlah Partisi

    Lalu tambahkan sebuah partisi bernama Data dengan menekan icon + (plus). Aturlah ukurannya dan biarkan format partisi Data ini sebagai 'Mac OS X Extended (Journaled)'. Karena nantinya partisi Data ini akan kita ubah formatnya menjadi FAT.

    Menambah Partisi
    Menambah Partisi

    Pastikan pula partisi Data ini berada diatas partisi BOOTCAMP. Bila Anda meletakannya dibawah partisi BOOTCAMP, maka kemungkinan besar Windows Anda tidak dapat dibooting.

    Tekan Apply untuk melakukan semua perubahan tersebut.
    Masukkan CD Installer Windows, restart mesin Anda dan tahan tombol C untuk membootingnya.

  4. Pada layar instalasi Windows, pilihlah partisi BOOTCAMP. Lalu di layar berikutnya, format sekali lagi partisi tersebut menjadi FAT atau NTFS. Dan pilih opsi Quick agar tidak berlangsung terlalu lama.

    Setelah instalasi filesystem selesai, Anda akan diminta merestart mesin. Restart dan tahan tombol option ketika bunyi booting terdengar untuk masuk ke menu Boot Camp dan pilihlah partisi Windows (bukan CD Installer Windows). Lanjutkan instalasi Windows Anda.

  5. Ketika instalasi Windows telah selesai. Kini giliran menginstall hardware driver yang dapat Anda temui pada DVD Installer #1 Leopard Anda.

    Restart dan masuklah kembali ke Mac OS X setelah semuanya selesai.

  6. Sekarang kita akan mengubah partisi Data menjadi format FAT.
    Perlu diingat, secara default Mac OS X tidak memiliki akses untuk menulis data ke dalam partisi berformat NTFS. Plug-in tambahan seperti Paragon NTFS (± Rp 400rb), MacFUSE (Free), atau NTFS-3G (Free) dapat membantu Anda.

    Buka Disk Utility, dan klik partisi Data. Pilih tab 'Erase' dan tentukan 'Volume Format'-nya sebagai FAT. Lanjutkan dengan menekan tombol Erase.

  7. Kini partisi Data Anda telah siap digunakan baik pada Mac OS X ataupun Windows. Bila Anda ingin mengubahnya menjadi format NTFS, restart dan masuklah kedalam Windows.

    Buka Command Prompt dari menu Start > Run > cmd.
    Lalu ketik: convert D: /fs:ntfs dan tekan enter.

    D: adalah drive partisi Data.
    Ubah apabila drive Data Anda menggunakan alphabet yang berbeda.

  8. Selesai! :)

Kini Anda dapat menggunakan partisi Data untuk menyimpan semua file-file penting Anda, file iTunes, ataupun menggunakannya sebagai home directory untuk Mac dan Windows Anda.

Menghemat Baterai (MACBOOK)

Terkadang saat mobile dengan MacBook / MacBook Pro, kita hanya menggunakan beberapa aplikasi saja untuk melakukan hal ringan seperti browsing, chatting, mengetik dokumen, ataupun membaca eBook. Dan rasanya sayang sekali jika kegiatan kita terhenti karena kehabisan baterai.

Prosesor Intel CoreDuo dan Core2Duo yang digunakan MacBook dan MacBook Pro terkini memiliki fitur dual-core yang secara tidak langsung mengkonsumsi daya baterai lebih tinggi. Nah tentunya untuk kegiatan ringan diatas, satu core saja sudah cukup untuk menjalankannya.

Untuk menonaktifkan core kedua dari prosesor, Anda bisa mengikuti petunjuk ini:

Download dan ekstrak CPUPalette. Buka Finder Anda dan masuk ke folder berikut dalam Macintosh HD Anda (bukan pada Home).

Library > Application Support

Buatlah folder HWPrefs dan letakkan aplikasi CPUPalette. Jalankan.

CPUPalette

Menonaktifkan core kedua, cukup dengan mengklik gambar prosesor pada kolom CPU 2.Tutup aplikasi ini dan jalankan kembali apabila Anda membutuhkan keseluruhan core untuk menuntaskan pekerjaan Anda.Bila Anda ingin meletakkannya di Dock, drag aplikasi tersebut dari foldernya menuju Dock Anda :)

Happy Mobile!

Untuk pengguna "hardcore" yang susah tidur tanpa ditemani iTunes, boleh coba tips Terminal berikut ini untuk melakukan penghematan otomatis selepas tengah malam hingga jam 05:30 pagi.

Buatlah crontab baru:

crontab -e

Dan ketikkan kode berikut pada layar editing:

0 0 * * * /usr/bin/hwprefs cpu_disable 2
30 5 * * * /usr/bin/hwprefs cpu_enable 2

Save crontab Anda.

Baris pertama dari crontab diatas akan menonaktifkan CPU2 selepas jam 00:00 dan baris kedua akan mengaktifkannya kembali setelah jam 05:30 pagi.

Tips Awet Baterai Lithium-Ion (MACBOOK)

Perlu diakui, kualitas baterai MacBook dan MacBook Pro saat ini lebih rendah dibandingkan pada masa iBook dan PowerBook. Apalagi dengan terbatasnya stok baterai baru di Indonesia, rasanya kita perlu membenahi cara kita dalam merawat dan menggunakan baterai notebook Apple.

Baterai yang digunakan notebook Apple adalah Lithium-Ion yang diklaim mampu menghasilkan performa maksimal meski dengan perawatan minimal. Kali ini saya mengumpulkan tips agar baterai Anda lebih panjang umur dan tahan lama.

Usia baterai sangat berpengaruh dari aplikasi yang kita gunakan. Misalnya, menjalankan Adobe Photoshop untuk mengerjakan file gambar berukuran A4 akan menguras baterai lebih cepat dibandingkan hanya menjalankan Safari untuk kegiatan browsing.

Apple juga mengklaim setiap baterai mampu bekerja optimal hingga cycle-nya mencapai 300. Beberapa kasus yang saya jumpai, seringkali pemilik notebook mengeluhkan baterainya sudah drop padahal cyclenya belum 100. Dan ada juga yang tetap tangguh meski cyclenya melebihi 300. Semua itu tergantung bagaimana cara kita menggunakannya.

Untuk mengetahui seberapa banyak cycle baterai Anda, buka System Profiler melalui About This Mac > More Info... dan pilih kolom Power di sebelah kiri.Pengukuran cycle dapat Anda simak pada tabel dibawah ini:

Apabila status baterai Anda menunjukkan tanda Check Battery, maka Anda perlu merawatnya sesegera mungkin sebelum ia jatuh sakit.

Software

Secara software, Anda dapat melakukan hal berikut ini untuk menghemat baterai:

  1. Mengurangi Kecerahan / Brightness Layar
    Buka System Preferences > Displays dan atur slider-nya senyaman mungkin.
  2. Matikan Bluetooth atau AirPort bila tak digunakan
    Meski tidak digunakan, Bluetooth dan AirPort memerlukan suplai tenaga untuk tetap beroperasi. Jadi matikanlah bila tidak diperlukan.
  3. Matikan Dashboard
    Dashboard beserta Widget yang berada di belakang layar juga membebani kerja prosesor. Bila Anda tak memerlukannya sama sekali, usah diakses sejak Anda menyalakan Mac Anda. Atau matikan dengan cara berikut:

    Buka Terminal (/Applications/Utilities/Terminal.app) dan ketik:
    defaults write com.apple.dashboard mcx-disabled -boolean YES
    Ubah YES menjadi NO untuk mengaktifkannya kembali.

  4. Menjalankan Aplikasi Seperlunya
    Sederhana namun dampaknya besar sekali. Cobalah untuk berlatih dan kelak manfaatnya akan terasa saat Anda berada di tempat yang tak memiliki listrik.
  5. Mematikan Salah Satu Core Prosesor
    Hanya berlaku untuk Mac-Intel.

Hardware

  1. Keluarkan CD / DVD bila tidak digunakan
    Terkadang kita lupa akan kepingan CD di dalam notebook masih berputar. Pastikan untuk mengeluarkannya bila tak digunakan, selain untuk menghemat baterai, juga menghindari kejadian CD tersangkut bila notebook dijinjing.
  2. Menguras isi Baterai minimal sebulan sekali
    Langkah ini bertujuan agar elemen ion di dalam baterai senantiasa bergerak. Terutama bagi Anda yang kerap bekerja dalam posisi charging.

    Berikut ini langkah agar ion baterai kembali sehat:

    • Gunakan Notebook hingga ia sleep dengan sendirinya.
    • Biarkan tetap tertidur selama 5 jam atau lebih hingga indikator sleepnya padam.
    • Charge kembali hingga 100%

Nah kini semoga Anda dapat lebih baik dalam merawat baterai notebook kesayangan Anda :)


Dropbox: Alternatif iDisk

Suatu ketika saat Anda berpergian membawa notebook dan Anda ternyata lupa membawa dokumen penting yang tersimpan di flashdisk, apa yang Anda lakukan?

Kini Dropbox, sebuah situs yang menyediakan fasilitas penyimpanan data via Internet serupa dengan iDisk, memberikan layanan gratis sebesar 2 GB kepada setiap penggunanya. Menarik sekali! Dan fasilitas lain yang ditawarkan Dropbox, antara lain: Web Interface, Sinkronisasi Data, Backup Snapshot, serta My Dropbox; Software yang terintegrasi sangat baik dengan Finder Anda. Meski statusnya masih dalam pengembangan, alias beta, namun apa yang ditawarkan Dropbox ini sangatlah istimewa. Pun kecepatan aksesnya memuaskan sekali. Saat saya mencoba, kecepatannya bahkan mengungguli iDisk milik MobileMe / .Mac. Pendaftaran Dropbox saat ini masih bersifat by invitation. Jadi setelah Anda membaca artikel ini dan merasa Dropbox adalah jawaban untuk permasalahan diatas, silakan kirimkan email ke public{at}mac.web.id untuk mendapatkan email yang berisi link dan kode aktivasi menuju account Dropbox Anda.

Web Interface

Tampilan Dropbox saat dibuka melalui browser sekilas menyerupai Facebook. Anda dapat mengakses file-file yang tersimpan secara langsung, baik menggunakan browser Internet Explorer diatas sistem operasi Microsoft Windows sekalipun.

Ketika hendak mendownload file, Anda akan diberikan opsi memampatkan file menjadi .ZIP. Fitur ini tentu sangat bermanfaat ketika Anda berada di tempat dengan kecepatan koneksi Internet yang kurang baik, karena opsi tersebut menjadikan file lebih ringkas dan cepat untuk didownload. Selain itu, Anda juga dapat membuat folder, menyimpan file menggunakan fasilitas Upload, ataupun membagikan dokumen dan foto kepada pengguna Internet lainnya melalui fitur Share. Bila Anda ingin memantau perubahan yang terjadi pada file Anda, Dropbox juga menyediakan fasilitas Revisions. Kapan dan oleh siapakah perubahan tersebut terjadi, dapat dipantau secara lengkap melalui situs Dropbox.

My Dropbox & Sinkronisasi Data

Adalah software yang dibuat khusus oleh Dropbox untuk pengguna Mac OS X dan terintegrasi dengan Finder pada bagian Sidebar serta Menubar.

Setelah Anda menginstallnya untuk pertama kali, Anda akan diarahkan ke situs Dropbox untuk melakukan validasi account. Tidak dibutuhkan pengetahuan khusus untuk mengoperasikan My Dropbox ini karena tampilannya serupa dengan Finder Anda.

Anda cukup memperhatikan icon-icon berwarna biru dan hijau pada setiap folder atau file. Ketika icon tersebut berwarna biru, artinya proses sinkronisasi antara Mac Anda dengan Dropbox sedang terjadi. Sedangkan warna hijau, dapat diartikan bahwa file Anda siap digunakan.

Sangat praktis dan cepat bukan?
Nah, kini dengan Dropbox, Anda dapat melakukan langkah preventif sebelum Anda betul-betul kehilangan file atau lupa membawanya saat berpergian :)

Nge-band bareng Rock Legend

Kalo kamu suka nge-band, jangan sampe lewatin game satu ini. Rilisan terbaru dari Red Marble Games yang bertitel Kudos Rock Legend bakal ngasah keterampilanmu bikin sebuah band gak beken jadi legenda!

Game dengan genre strategi ini bisa kamu download versi Demo-nya di situs Red Marble Games. Dan untuk versi lengkapnya, dibanderol sekitar Rp 215.000,-. Cukup terjangkau buat sebuah game yang bikin nagih ini.

Rock Legend

Di Game ini kamu bakal berperan sebagai vokalis sekaligus pentolan band yang bisa kamu beri nama sesukamu. Lantas personil lainnya pun dipilih melalui proses audisi. Pastinya para calon personil harus punya style sesuai aliran musikmu.

Meski hanya sebuah game strategi, tapi tampilannya ok banget. Karakter wajah yang tersedia disini jumlahnya banyak. Ada cewek dan cowok. Belum lagi jumlah instrumen musik, studio latihan, dan peralatan panggung yang dijual untuk kebutuhan bandmu. Makin bagus kualitasnya, maka band kamu makin disukai publik.

Rock Legend CD

Permulaan game ini cukup mudah. Tapi setelah merasakan dinginnya panggung akibat gak ada satupun yang nonton, kamu mesti pinter ngatur kadar stress dan inspirasi bermusik para personil band.

Belum lagi kalo salah satu personil ada yang ngancem mau cabut. Wah dijamin seru banget. Karena kamu juga mesti bisa mengelola keuangan band untuk promosi, iklan, merchandise, sampai sewa penata suara professional.

So, udah siap jadi legenda? :D

VirtualBox, alternatif VMware dan Parallels

Cukup lama setelah VMware Fusion dan Parallels merajai dunia virtualisasi di Mac-Intel, kini muncul alternatif gratis dan open-source dari Sun Microsystems yaitu Sun xVM VirtualBox.Seperti halnya VMware dan Parallels, VirtualBox juga menawarkan fitur Seamless dimana tampilan OS tambahan yang terinstall akan menyatu pada desktop Mac OS X Anda. Dalam review ini, MWI akan mencoba menginstall Windows Vista Ultimate Edition pada mesin MacBook Pro 2.2 GHz / 2 GB RAM / Tiger. VirtualBox dapat Anda download langsung di situs resminya. Dengan besar file hanya sekitar 34 MB, VirtualBox ini memiliki fitur mulai dari driver, folder sharing, interkoneksi USB, printer, dan lainnya yang tak kalah lengkap dibanding VMware Fusion ataupun Parallels.

Dua kekurangan utama VirtualBox dibandingkan rivalnya: Tidak dapat menjalankan partisi Boot Camp dan minim dukungan 3D / Microsoft DirectX.

Namun itu bukanlah persoalan mengingat sistem virtual tidak ditujukan untuk penggunaan aplikasi kelas berat seperti game 3D. VMware Fusion dan Parallels sekalipun hingga saat ini belum mampu menghadirkan kualitas 3D selayaknya sistem yang diinstall secara native.

VirtualBox yang awalnya dikembangkan oleh Innotek GmbH. sebelum diakuisisi oleh Sun Microsystems ini juga tersedia dalam versi Windows, Linux, serta OpenSolaris. Dan tampaknya pengembangan kedepannya difokuskan untuk kalangan enterprise yang mengutamakan kecepatan dan kestabilan kinerja.

Instalasi VirtualBox

Instalasi VirtualBox sangat sederhana dan mudah seperti aplikasi Mac pada umumnya. Setelah instalasi selesai Anda dapat langsung menjalankannya melalui folder Applications.

Instalasi VirtualBox

Membuat Virtual Machine

Pilih New pada layar utama VirtualBox untuk membuat Virtual Machine beserta konfigurasinya.

Membuat Virtual Machine

Namun perlu diingat, sistem operasi terbaru pada umumnya membutuhkan ruang hard-disk tersisa minimum sebesar 4 GB, terkecuali Anda ingin sekedar menjalankan Live OS seperti Knoppix atau Linux LiveCD lainnya.

Memilih OS dan Menentukan RAM

Selanjutnya, beri nama dan pilih OS yang akan diinstall dari menu drop-down. Lanjutkan dengan menentukan jumlah RAM. Untuk Windows Vista, minimumnya adalah 512 MB.

Menentukan OS dan RAM

Konfigurasi Virtual Hard Disk

Kemudian, pilih New saat layar Virtual Hard Disk muncul. Disini Anda akan membuat sebuah file yang selanjutnya akan dianggap sebagai Hard Disk.

Pada layar berikutnya, menentukan Image Type dari Hard Disk tersebut. Untuk menghemat ruang hard disk, pilihlah opsi Dynamically expanding image.

Konfigurasi Virtual Hard Disk

Opsi ini akan menjadikan file tersebut membesar dengan sendirinya sesuai permintaan Virtual Machine. Apabila Anda hendak membatasi ukuran file agar tidak menelan habis space hard disk Anda, maka di layar berikutnya Anda dapat memberi angka 8 GB atau lebih, sesuai kebutuhan.

Instalasi Virtual Machine

Setelah konfigurasi RAM dan Hard Disk selesai, kini Anda siap untuk menginstall OS pada Virtual Machine. Klik Start pada menu VirtualBox untuk memulainya.

Lalu, pilih sumber yang akan digunakan untuk menginstall OS. Apakah itu CD/DVD atau image-file seperti ISO dan DMG.

Memilih sumber instalasi

Dan selanjutnya lakukan instalasi OS seperti biasanya.

Instalasi VirtualBox Guest Additions

Setelah OS berhasil diinstall, maka selanjutnya adalah menginstall VirtualBox Guest Additions agar seluruh hardware dapat bekerja dengan baik; seperti soundcard, network card, ataupun iSight.

Lakukan restart setelah instalasi selesai. Dan kini Anda sudah siap untuk mengaktifkan fitur Seamless dengan menekan shortcut berupa kombinasi tombol command yang terletak di sebelah kiri dan L (cmd+L).

Seamless VirtualBox

Konfigurasi lainnya seperti aktivasi soundcard, USB, network, dan sharing folder dapat Anda lakukan ketika Virtual Machine tidak dijalankan. Konfigurasi ini dapat diakses melalui menu Settings yang berada di layar utama VirtualBox.

Konfigurasi Network pada VirtualBox

Kesimpulan

Dengan fitur yang sedemikian lengkap dan instalasi yang sangat mudah, VirtualBox dapat Anda jadikan alternatif dari VMware Fusion ataupun Parallels bila Anda ingin menjalankan sistem operasi lain di Mac OS X. Istimewanya lagi, semua itu dapat Anda nikmati tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun. Saya sangat terkesan dengan kestabilan VirtualBox. Sama sekali tidak terjadi crash ataupun hang saat VirtualBox digunakan sembari menjalankan aplikasi lain seperti iTunes dan Adobe Photoshop CS3.

MP3 vs AAC

Pengguna iTunes pastilah mengenal format encoding yang bernama AAC selain format lainnya seperti MP3 dan Apple Lossless. Format tersebut disediakan untuk memenuhi kebutuhan audio yang berbeda-beda. Dalam review ini, Saya akan membahas masing-masing keunggulan MP3 dan AAC. Manakah yang terbaik?Test ini ditujukan untuk pengguna yang membutuhkan audio berkualitas namun dalam ukuran yang ringkas agar lebih menghemat space, baik pada hard disk notebook ataupun iPod.Pada test ini Saya mengambil sampel lagu "Steppin Out" dari CD album Kaskade yang bertajuk "In The Moment". Lagu tersebut memiliki vokal, bass, drum, serta flange gitar yang cukup memenuhi kebutuhan test kali ini.
Sebagai uji pembanding, Saya memakai bitrate 192 kbps (Variable Bitrate / VBR), serta 128 kbps (Constant Bitrate / CBR) dan sample-rate sebesar 44.100 kHz, karena dibawah angka tersebut terjadi penurunan kualitas yang cukup signifikan.

192 kbps - AAC, Dibandingkan suara yang muncul dari CD aslinya, kualitas format AAC ini tergolong baik. Beberapa penurunan terjadi pada suara frekuensi tinggi seperti hi-hat, cymbal, dan sedikit berpengaruh pada vokal terutama huruf i, ch, s. Ukuran: 5.5 MB, Nilai: 8 / 10
192 kbps - MP3,
Format MP3 yang telah dikenal semua penggemar audio ini menyelesaikan test dengan hasil yang tak mengecewakan. Namun bila dibandingkan output aslinya, format MP3 tampaknya kehilangan kualitasnya pada frekuensi rendah, meski pada suara frekuensi tinggi dan menengah seperti petikan gitar, MP3 masih lebih unggul daripada AAC. Ukuran: 5.6 MB, Nilai: 7 / 10
128 kbps - AAC, MWI cukup puas dengan suara yang dihasilkan encoder AAC ini. Pada frekuensi rendah dentum bass masih terdengar baik. Begitu pula pada frekuensi tinggi. Sedikit penurunan terjadi pada frekuensi menengah, namun tidak mengganggu secara keseluruhan kualitas. Ukuran: 3.6 MB, Nilai: 7 / 10
128 kbps - MP3, Pada bitrate ini kualitas suara yang terdengar sudah dapat dikategorikan kacau. Frekuensi rendah dan menengah sudah tidak terjaga dengan baik. Lagu terdengar datar meski pada frekuensi tinggi masih cukup terjaga. Ukuran: 3.6 MB, Nilai: 5 / 10

Kesimpulan

Hasil test ini dapat menyimpulkan AAC dengan bitrate 128 kbps sudah cukup memuaskan para pemilik notebook dan iPod yang ingin memiliki banyak koleksi lagu dengan ringkas.Sedangkan format MP3 sepertinya sudah harus turun tahta dari dunia audio portable mengingat kualitasnya telah tersaingi oleh AAC (Advanced Audio Coding) yang juga dikembangkan oleh pihak yang sama dengan MP3.Namun bila Anda memprioritaskan kualitas audio dibandingkan ukuran file, gunakan format Apple Lossless. Format ini tidak melakukan kompresi ataupun menurunkan kualitas lagu Anda.

Selamat untuk AAC! :)

MacFUSE: Melebarkan sayap filesystem Mac OS X

Filesystem adalah metode yang digunakan komputer untuk menyusun berkas-berkas di dalam medium penyimpanan, seperti cakram padat, drive flash, compact disc. Tiap-tiap sistem operasi punya filesystem bawaan sendiri-sendiri. Windows 98 misalnya mendukung keluarga filesystem yang disebut sebagai FAT (terdiri atas FAT32, FAT16), Windows NT memiliki filesystem yang disebut sebagai NTFS. Windows 2000 ke atas mendukung baik FAT maupun NTFS.Mac OS X memiliki filesystem bawaan yang diberi nama HFS+. Selain itu sistem operasi Apple tersebut juga mendukung UFS dan FAT. Dukungan Mac OS X terhadap semua filesystem ini mencakup baik proses membaca maupun menulis.Mac OS X mendukung pula NTFS. Namun dukungan ini parsial. Storage yang diformat dalam NTFS dapat dibaca oleh Mac OS X, namun data tidak dapat dituliskan.Kebanyakan medium penyimpanan eksternal seperti flash drive biasanya menggunakan FAT, yang didukung sepenuhnya oleh Windows dan Mac OS X. Namun hard drive eksternal kadang-kadang menggunakan NTFS. Ini biasanya dilakukan buat mengatasi kekurangan FAT, yang tak dapat menampung berkas berukuran lebih besar dari 2GB. Video beresolusi tinggi serta berkas image ISO (yang bisa digunakan untuk membakar data ke DVD) tak jarang melampaui batas ini.Dukungan parsial terhadap NTFS di Mac OS X tentu saja menjadi batu sandungan bagi pemakai Mac yang ingin berinteroperasi dengan pemakai Windows. Untungnya kita dapat mengatasi masalah ini menggunakan kombinasi peranti lunak MacFUSE dan NTFS-3G.

Berasal dari Linux
MacFUSE sebenarnya merupakan port dari teknologi FUSE yang dikembangkan pada sistem operasi Linux. FUSE (Filesystem in Userspace) memungkinkan pengembang menambahkan dukungan untuk filesystem virtual. Saat ini misalnya sudah ada peranti lunak yang memanfaatkan FUSE untuk memungkinkan Gmail, Wikipedia, dan Flickr diperlakukan sebagai filesystembiasa. Ini artinya kita dapat mengakses informasi semua layanan web tersebut seperti layaknya berkas-berkas dalam hard disk. Data dapat dijelajahi menggunakan pengelola berkas (file manager), disalin ke folder, dipindahkan atau dihapus menggunakan utilitas standar sistem operasi.FUSE juga kemudian menjadi basis buat program yang menyediakan dukungan terhadap NTFS pada Linux, NTFS-3G. Peranti lunak ini kemudian juga tersedia buat sistem operasi lain, seperti FreeBSD dan Mac OS X.Meskipun kebanyakan modul-modul FUSE dapat digunakan pada banyak sistem operasi, salah satu modul FUSE yang cukup unik adalah SpotlightFS. Modul ini memungkinkan pengguna buat mengakses hasil utilitas pencarian MacOS X, Spotlight sebagai folder.Untuk memanfaatkan MacFUSE pertama kita harus memasang program intinya (MacFUSE-Core), kemudian memasang modul tambahan yang diinginkan. MacFUSE-Core dapat diunduh dari situs MacFUSE di http://code.google.com/p/macfuse/. Tersedia dua berkas, masing-masing untuk Mac OS X 10.4 dan 10.5. Unduhan tersedia dalam format DMG (disk image).

Membaca drive eksternal dari Windows: NTFS-3G
Agar dapat membaca storage yang diformat dalam NTFS kita bisa menambahkan modul bernama NTFS-3G. Modul ini tersedia dari situs NTFS-3G, di http://www.ntfs-3g.org/. Ada unduhan baik untuk Linux, FreeBSD, NetBSD, Mac OS X dan Haiku. Khusus untuk Mac OS X tersedia pilihan baik dalam berkas DMG, installer PKG, Fink dan MacPorts. Pilih salah satu di antara DMG atau PKG. Fink atau MacPorts lebih sesuai buat pemakai yang punya latar belakang UNIX.Setelah memasang NTFS-3G kita dapat langsung menggunakan storage eksternal seperti biasa. Berbeda dari sebelumnya, setelah memasang modul tersebut Mac OS X mengizinkan pemakai untuk menuliskan data pada peranti NTFS.

Hasil pencarian Spotlight sebagai Folder: SpotlightFS
Pengembang MacFUSE menyediakan satu modul khusus Mac OS X yang cukup menarik. Modul yang dinamakan SpotlightFS ini memungkinkan pemakai buat membuat folder virtual dalam MacOS X, yang berisi pencarian Spotlight.Unduh modul Spotlightfs ini dari situs MacFUSE, di http://code.google.com/p/macfuse/downloads/list. Modul MacFUSE ini tersedia dalam bentuk disk images (DMG). Berkas DMG ini berisi aplikasi SpotlightFS, yang bila dijalankan akan me-mount Volume bernama SpotlightFS, dan ditampilkan di desktop.Membuat folder virtual dapat dilakukan dalam volume ini. Caranya seperti membuat folder biasa: Ctrl + klik (atau klik kanan), lalu pada menu konteks yang muncul pilih New Folder. Beri nama folder tersebut sesuai kata kunci pencarian yang Anda inginkan. Folder tersebut akan berisi berkas-berkas hasil pencarian Spotlight menggunakan nama folder sebagai kata kunci. Sebagai contoh, bila saya membuat folder berisi Bisnis Indonesia pada volume SpotlightFS, folder tersebut akan berisi semua dokumen dan berkas yang terkait dengan Bisnis Indonesia.

SpotlightFS merupakan alternatif lain buat menggunakan fitur pencarian Mac OS X, yang bermanfaat bila Anda bukan orang yang rapi atau malas mengorganisir berkas-berkas.

Password Default untuk windows XP

Hoi Hoi ... ;-) ...
Jaman sekarang di Indonesia hampir semua pake Windows XP Bajakan. WkWkwkwkwkkw......
Tapi kali ini /me nggak akan ngebahas masalah begituan, tapi lebih ke arah teknisnya. Mungkin udah banyak yang tau kalo, untuk setiap komputer baru yang sudah bawaannya terinstall Windows XP, masih ada kerentanan yang masih kita ekploitasi. yaitu ; Password Default. Ayo kita buktikan ...
Ketika windows XP dinyalakan dan kita dihadapkan oleh pilihan login [ welcome screen ]. Jangan dulu pilih salah satu, yang harus dilakukan sebelumnya adalah, menekan ctrl+alt+del sekali saja, tunggu sebentar kemudian tekan ctrl+alt+del sekali lagi. Jreng jreng jreng, kita di hadapkan dengan 2 textbox, yaitu username dan password, usernamenya diisi dengan Administrator sedangkan passwordnya dibiarkan kosong saja. Kemudian tekan enter....
Jreng jreng jreng ... kita sudah login dengan account Administrator. Ya, untuk mengatasi kerentenan ini silahkan ganti passwordnya. start | run | nusrmgr.cpl

Membuat Halaman Admin dengan Akses 1 IP

Setiap web pasti memiliki halaman admin. Halaman admin disini maksudnya adalah halaman web yang digunakan oleh webmaster untuk mengatur isi dan tampilan web. Tentunya kita pasti tidak mau jika halaman admin ini diketahui oleh pihak lain. Menggunakan username dan password sah-sah saja. Tetapi tidak menutup kemungkinan user lain akan mecoba-coba keamanan login yang telah anda buat.

Selain menggunakan username dan password, ada cara lain untuk mengamankan halaman admin. Yakni dengan membatasi IP Address. Jadi hanya IP Address tertentu yang dapat membuka halaman admin ini. Ah, setelah cerita panjang, pastinya anda sudah tidak sabar ingin mengetahui bagaimana cara membuat halaman admin yang aman.

Pertama-tama, anda harus mengetahui IP Address anda. Untuk mengetahuinya, anda dapat menggunakan perintah berikut :

Bila sudah, maka pada bagian admin, Misalnya anda letakkan pada folder ?Administrator/index.php?, anda ketikkan perintah berikut pada bagian awal script :

Lalu untuk setiap halaman web lainnya, (yang juga terdapat pada folder administrator) anda tambahkan perintah berikut :

Jangan lupa lakukan pemanggilan cookies atau session untuk username dan password admin yang telah anda buat. Contoh diatas hanya untuk pemanggilan cookies untuk IP Address. Anda juga dapat membuat lebih dari 1 IP Address yang dapat mengakses admin anda. Tentunya dengan menggunakan database.

CREATE TABLE `web_saya`.`tb_admin` (
`id` BIGINT( 20 ) NOT NULL AUTO_INCREMENT PRIMARY KEY ,
`ip` VARCHAR( 30 ) NOT NULL
) ENGINE = MYISAM

INSERT INTO `web_saya`.`tb_admin` (
`id` ,
`ip`
)
VALUES (
NULL , '127.0.0.1'
);

Config.php

Lalu pada bagian index.php yang terdapat pada folder administrator, anda ketikkan script berikut:

Index.php

Dengan script diatas, anda dapat memasukkan lebih dari 1 IP Address yang dapat mengakses halaman admin anda..

Selamat mencoba....

Download Sourcenya disini