

192 kbps - AAC, Dibandingkan suara yang muncul dari CD aslinya, kualitas format AAC ini tergolong baik. Beberapa penurunan terjadi pada suara frekuensi tinggi seperti hi-hat, cymbal, dan sedikit berpengaruh pada vokal terutama huruf i, ch, s. Ukuran: 5.5 MB, Nilai: 8 / 10
192 kbps - MP3, Format MP3 yang telah dikenal semua penggemar audio ini menyelesaikan test dengan hasil yang tak mengecewakan. Namun bila dibandingkan output aslinya, format MP3 tampaknya kehilangan kualitasnya pada frekuensi rendah, meski pada suara frekuensi tinggi dan menengah seperti petikan gitar, MP3 masih lebih unggul daripada AAC. Ukuran: 5.6 MB, Nilai: 7 / 10
128 kbps - AAC, MWI cukup puas dengan suara yang dihasilkan encoder AAC ini. Pada frekuensi rendah dentum bass masih terdengar baik. Begitu pula pada frekuensi tinggi. Sedikit penurunan terjadi pada frekuensi menengah, namun tidak mengganggu secara keseluruhan kualitas. Ukuran: 3.6 MB, Nilai: 7 / 10
128 kbps - MP3, Pada bitrate ini kualitas suara yang terdengar sudah dapat dikategorikan kacau. Frekuensi rendah dan menengah sudah tidak terjaga dengan baik. Lagu terdengar datar meski pada frekuensi tinggi masih cukup terjaga. Ukuran: 3.6 MB, Nilai: 5 / 10
Kesimpulan
Hasil test ini dapat menyimpulkan AAC dengan bitrate 128 kbps sudah cukup memuaskan para pemilik notebook dan iPod yang ingin memiliki banyak koleksi lagu dengan ringkas.Sedangkan format MP3 sepertinya sudah harus turun tahta dari dunia audio portable mengingat kualitasnya telah tersaingi oleh AAC (Advanced Audio Coding) yang juga dikembangkan oleh pihak yang sama dengan MP3.Namun bila Anda memprioritaskan kualitas audio dibandingkan ukuran file, gunakan format Apple Lossless. Format ini tidak melakukan kompresi ataupun menurunkan kualitas lagu Anda.
Selamat untuk AAC!
0 komentar:
Posting Komentar