Menyimpan File Software Update MAC OS

Aplikasi Software Update menawarkan Anda kemudahan untuk mengupdate aplikasi dan OS. Namun sampai saat ini masih banyak pengguna yang belum mengetahui cara menyimpan file yang di-download melalui Software Update.

Meski di lain sisi proses download melalui Software Update seringkali bermasalah apabila terjadi gangguan pada koneksi Internet, namun tidak ada salahnya untuk mengetahui bagaimana cara menyimpan file-file update yang terkadang berukuran raksasa itu.

Software Update

Mudah saja. Pertama-tama, Anda cukup mencentang aplikasi yang ingin Anda update.
Selanjutnya, arahkan mouse ke menu Update pada menubar dan pilih salah satu dari tiga opsi yang diberikan, yaitu:

  • Download Only
    Opsi ini digunakan apabila Anda memilih untuk tidak menginstall update pada saat itu juga.
  • Install
    Bila Anda ingin menginstall update sesegera mungkin dan menghapus file installer agar tidak menghabiskan space hard disk, gunakan opsi ini.
  • Install and Keep Package
    Opsi ini merupakan pilihan terbaik. Anda dapat menginstall update sekaligus menyimpan file installer agar saat sewaktu-waktu dibutuhkan, Anda tak perlu mendownload ulang.

Setelah download selesai, file update tersebut dapat Anda temukan di:
Macintosh HD > Library > Packages

Kini Anda dapat menginstallnya, memberikannya kepada teman, ataupun memindahkannya ke hard-disk external untuk backup.

Selamat mencoba :)

Mengenkripsi Data dan File Penting

Setiap pengguna komputer pastilah memiliki data yang sifatnya pribadi, penting, dan rahasia. Baik itu film, surat, atau foto, semestinya dijaga sebaik mungkin agar tidak jatuh ke tangan jahil.

Di Mac OS X, Tiger ataupun Leopard, Anda dapat membuat sebuah Disk Image (DMG) yang dilindungi enkripsi. DMG ini akan berlaku layaknya disk yang dapat di-load dan eject secara virtual. Jadi, setiap data penting yang tersimpan dalam encrypted disk image tersebut akan mengalami pengacakan sehingga menyulitkan pihak yang ingin mengintip isinya apabila salah memasukkan password.

Untuk membuat encrypted disk image ini, bukalah Disk Utility.
Pilih dari menubar Anda: File > New > Blank Disk Image
Lalu opsi yang patut diperhatikan untuk membuatnya aman adalah Encryption.

Encrypted DMG

Semakin besar angka Encryption, maka semakin lambat data Anda diakses.
Namun demi keamanan, sebaiknya kita pilih 256-bit AES Encryption.

Juga atur kapasitasnya sesuai kebutuhan dan lokasi penyimpanan, seperti flash disk misalnya. Kemudian klik Create.

DMG Password

Lalu masukkan password yang akan digunakan.
Informasi ketahanan password Anda dari serangan brute-force (tebak acak) ditampilkan dalam baris Password Strength. Usahakan Anda mengkombinasikan huruf kapital dengan angka.

Setelah proses pembuatan selesai, DMG tersebut akan otomatis di-load ke sistem Anda serupa dengan CD atau Hard Disk external. Dan bila Anda telah usai menggunakannya, eject seperti biasa.

Mudah sekali bukan?

Kini Anda telah memiliki sebuah drive virtual untuk data penting Anda :)

Selain melalui Disk Utility, Anda juga dapat membuatnya melalui Terminal.
Ketikkan perintah berikut ini untuk membuatnya:

hdiutil create SecureSparse -size 5g (ukuran dalam giga) -encryption -type SPARSE -fs HFS+ -volname ImageName (nama disk image)

Menukar tombol Command di Windows XP

Seringkali para pengguna Mac yang menginstall Windows XP baik native menggunakan BootCamp ataupun virtual, mengalami masalah kebiasaan antara tombol Command dan Control.

Kedua tombol tersebut memang berada dalam posisi yang sama, tetapi memiliki fungsi yang sangat berbeda bagi Mac OS X dan Windows. Akibatnya pun bisa sangat fatal apabila saat bekerja kita menekan tombol yang keliru.

Nah untuk mengatasinya, tuliskan kode registry dibawah ini pada Notepad di Windows XP Anda, lalu simpan dengan nama kibor.reg


Windows Registry Editor Version 5.00
[HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control\Keyboard Layout]
"Scancode Map"=hex:00,00,00,00,00,00,00,00,04,00,00,00,1D,00,
5B,E0,1D,E0,5C,E0,5B,E0,1D,00,00,00,00,00

Registry diatas akan menukar tombol Command agar berfungsi sebagai tombol Control dan sebaliknya. Setelah tersimpan, jalankan file tersebut dan restart Windows.

Kini Anda dapat bekerja bersama Windows dengan jari-jemari bergaya Mac :)

Reset Password Mac OS X Leopard

Apabila Anda lupa password account Mac OS X Leopard baik standard-user ataupun administrator, tips berikut akan membantu Anda untuk melakukan reset dan menggantinya dengan password baru. Namun perlu diingat juga bahwa trik ini tidak dapat mengubah password pada Keychain Anda, dimana Keychain merupakan aplikasi password manager yang menyimpan login beserta password yang digunakan untuk login ke berbagai situs ataupun koneksi wireless.

Meski demikian, trik ini cukup ampuh untuk menembus sekuriti Mac OS X Leopard yang disebut-sebut sangat aman.

Pertama, lakukan restart

Tahan tombol command+S ketika bunyi chime terdengar untuk masuk dalam single-user mode
Lalu ketikkan: fsck -fy
Tunggu beberapa saat hingga filesystem check selesai, dan ketik: mount -uw /
Berikutnya, ketik baris dibawah ini:
launchctl load /System/Library/LaunchDaemons/com.apple.DirectoryServices.plist
Lanjutkan dengan: dscl . -passwd /Users/nama_user password_baru

Ubah parameter 'nama_user' dengan shortname dari account Anda. Shortname ini dapat ditemui pada folder Users sistem Anda. Dan parameter 'password_baru' dengan password yang Anda akan gunakan.

Lalu akhiri dengan mengetik: exit.

Selamat mencoba :)

Tiga Partisi pada Boot Camp

Skema tiga partisi pada hard disk tampaknya mulai digemari di kalangan pengguna Mac-Intel belakangan ini. Tiga partisi ini masing-masing diisi oleh Mac OS X, Windows, dan partisi terakhir untuk Data.

Skema ini diyakini mempermudah kita saat bekerja antar sistem operasi, karena file-file yang tersimpan pada partisi Data dapat digunakan oleh kedua sistem operasi.

Boot Camp sebetulnya tidak mendukung skema tiga partisi atau lebih. Boot Camp hanya mendukung dua partisi, Mac dan Windows saja. Namun pada artikel ini, saya akan memberikan tips singkat bagaimana membangun skema tiga partisi (Mac, Windows, dan Data) pada Mac OS X Leopard yang telah memiliki dukungan Boot Camp didalamnya.

Tips ini ditujukan bagi Anda yang belum memiliki partisi diluar Mac OS X pada hard disk. Untuk memulai membangun tiga skema partisi ini, ikuti langkah berikut ini:


  1. Buka aplikasi Boot Camp Assistant dari folder Applications/Utilities.
    Tentukan ukuran partisi Anda secukupnya. Pada saat diminta menginstall Windows, pilihlah Later, karena kita akan membuat sebuah partisi untuk Data terlebih dahulu.

  2. Boot Camp Assistant
    Boot Camp Assistant
  3. Kemudian, buka aplikasi Disk Utility dari folder yang sama. Arahkan mouse Anda ke kolom hard disk dan pilih tab 'Partition'. Disana Anda akan menemukan hard disk Anda memiliki dua partisi.

    Partisi
    Jumlah Partisi

    Lalu tambahkan sebuah partisi bernama Data dengan menekan icon + (plus). Aturlah ukurannya dan biarkan format partisi Data ini sebagai 'Mac OS X Extended (Journaled)'. Karena nantinya partisi Data ini akan kita ubah formatnya menjadi FAT.

    Menambah Partisi
    Menambah Partisi

    Pastikan pula partisi Data ini berada diatas partisi BOOTCAMP. Bila Anda meletakannya dibawah partisi BOOTCAMP, maka kemungkinan besar Windows Anda tidak dapat dibooting.

    Tekan Apply untuk melakukan semua perubahan tersebut.
    Masukkan CD Installer Windows, restart mesin Anda dan tahan tombol C untuk membootingnya.

  4. Pada layar instalasi Windows, pilihlah partisi BOOTCAMP. Lalu di layar berikutnya, format sekali lagi partisi tersebut menjadi FAT atau NTFS. Dan pilih opsi Quick agar tidak berlangsung terlalu lama.

    Setelah instalasi filesystem selesai, Anda akan diminta merestart mesin. Restart dan tahan tombol option ketika bunyi booting terdengar untuk masuk ke menu Boot Camp dan pilihlah partisi Windows (bukan CD Installer Windows). Lanjutkan instalasi Windows Anda.

  5. Ketika instalasi Windows telah selesai. Kini giliran menginstall hardware driver yang dapat Anda temui pada DVD Installer #1 Leopard Anda.

    Restart dan masuklah kembali ke Mac OS X setelah semuanya selesai.

  6. Sekarang kita akan mengubah partisi Data menjadi format FAT.
    Perlu diingat, secara default Mac OS X tidak memiliki akses untuk menulis data ke dalam partisi berformat NTFS. Plug-in tambahan seperti Paragon NTFS (± Rp 400rb), MacFUSE (Free), atau NTFS-3G (Free) dapat membantu Anda.

    Buka Disk Utility, dan klik partisi Data. Pilih tab 'Erase' dan tentukan 'Volume Format'-nya sebagai FAT. Lanjutkan dengan menekan tombol Erase.

  7. Kini partisi Data Anda telah siap digunakan baik pada Mac OS X ataupun Windows. Bila Anda ingin mengubahnya menjadi format NTFS, restart dan masuklah kedalam Windows.

    Buka Command Prompt dari menu Start > Run > cmd.
    Lalu ketik: convert D: /fs:ntfs dan tekan enter.

    D: adalah drive partisi Data.
    Ubah apabila drive Data Anda menggunakan alphabet yang berbeda.

  8. Selesai! :)

Kini Anda dapat menggunakan partisi Data untuk menyimpan semua file-file penting Anda, file iTunes, ataupun menggunakannya sebagai home directory untuk Mac dan Windows Anda.

Menghemat Baterai (MACBOOK)

Terkadang saat mobile dengan MacBook / MacBook Pro, kita hanya menggunakan beberapa aplikasi saja untuk melakukan hal ringan seperti browsing, chatting, mengetik dokumen, ataupun membaca eBook. Dan rasanya sayang sekali jika kegiatan kita terhenti karena kehabisan baterai.

Prosesor Intel CoreDuo dan Core2Duo yang digunakan MacBook dan MacBook Pro terkini memiliki fitur dual-core yang secara tidak langsung mengkonsumsi daya baterai lebih tinggi. Nah tentunya untuk kegiatan ringan diatas, satu core saja sudah cukup untuk menjalankannya.

Untuk menonaktifkan core kedua dari prosesor, Anda bisa mengikuti petunjuk ini:

Download dan ekstrak CPUPalette. Buka Finder Anda dan masuk ke folder berikut dalam Macintosh HD Anda (bukan pada Home).

Library > Application Support

Buatlah folder HWPrefs dan letakkan aplikasi CPUPalette. Jalankan.

CPUPalette

Menonaktifkan core kedua, cukup dengan mengklik gambar prosesor pada kolom CPU 2.Tutup aplikasi ini dan jalankan kembali apabila Anda membutuhkan keseluruhan core untuk menuntaskan pekerjaan Anda.Bila Anda ingin meletakkannya di Dock, drag aplikasi tersebut dari foldernya menuju Dock Anda :)

Happy Mobile!

Untuk pengguna "hardcore" yang susah tidur tanpa ditemani iTunes, boleh coba tips Terminal berikut ini untuk melakukan penghematan otomatis selepas tengah malam hingga jam 05:30 pagi.

Buatlah crontab baru:

crontab -e

Dan ketikkan kode berikut pada layar editing:

0 0 * * * /usr/bin/hwprefs cpu_disable 2
30 5 * * * /usr/bin/hwprefs cpu_enable 2

Save crontab Anda.

Baris pertama dari crontab diatas akan menonaktifkan CPU2 selepas jam 00:00 dan baris kedua akan mengaktifkannya kembali setelah jam 05:30 pagi.

Tips Awet Baterai Lithium-Ion (MACBOOK)

Perlu diakui, kualitas baterai MacBook dan MacBook Pro saat ini lebih rendah dibandingkan pada masa iBook dan PowerBook. Apalagi dengan terbatasnya stok baterai baru di Indonesia, rasanya kita perlu membenahi cara kita dalam merawat dan menggunakan baterai notebook Apple.

Baterai yang digunakan notebook Apple adalah Lithium-Ion yang diklaim mampu menghasilkan performa maksimal meski dengan perawatan minimal. Kali ini saya mengumpulkan tips agar baterai Anda lebih panjang umur dan tahan lama.

Usia baterai sangat berpengaruh dari aplikasi yang kita gunakan. Misalnya, menjalankan Adobe Photoshop untuk mengerjakan file gambar berukuran A4 akan menguras baterai lebih cepat dibandingkan hanya menjalankan Safari untuk kegiatan browsing.

Apple juga mengklaim setiap baterai mampu bekerja optimal hingga cycle-nya mencapai 300. Beberapa kasus yang saya jumpai, seringkali pemilik notebook mengeluhkan baterainya sudah drop padahal cyclenya belum 100. Dan ada juga yang tetap tangguh meski cyclenya melebihi 300. Semua itu tergantung bagaimana cara kita menggunakannya.

Untuk mengetahui seberapa banyak cycle baterai Anda, buka System Profiler melalui About This Mac > More Info... dan pilih kolom Power di sebelah kiri.Pengukuran cycle dapat Anda simak pada tabel dibawah ini:

Apabila status baterai Anda menunjukkan tanda Check Battery, maka Anda perlu merawatnya sesegera mungkin sebelum ia jatuh sakit.

Software

Secara software, Anda dapat melakukan hal berikut ini untuk menghemat baterai:

  1. Mengurangi Kecerahan / Brightness Layar
    Buka System Preferences > Displays dan atur slider-nya senyaman mungkin.
  2. Matikan Bluetooth atau AirPort bila tak digunakan
    Meski tidak digunakan, Bluetooth dan AirPort memerlukan suplai tenaga untuk tetap beroperasi. Jadi matikanlah bila tidak diperlukan.
  3. Matikan Dashboard
    Dashboard beserta Widget yang berada di belakang layar juga membebani kerja prosesor. Bila Anda tak memerlukannya sama sekali, usah diakses sejak Anda menyalakan Mac Anda. Atau matikan dengan cara berikut:

    Buka Terminal (/Applications/Utilities/Terminal.app) dan ketik:
    defaults write com.apple.dashboard mcx-disabled -boolean YES
    Ubah YES menjadi NO untuk mengaktifkannya kembali.

  4. Menjalankan Aplikasi Seperlunya
    Sederhana namun dampaknya besar sekali. Cobalah untuk berlatih dan kelak manfaatnya akan terasa saat Anda berada di tempat yang tak memiliki listrik.
  5. Mematikan Salah Satu Core Prosesor
    Hanya berlaku untuk Mac-Intel.

Hardware

  1. Keluarkan CD / DVD bila tidak digunakan
    Terkadang kita lupa akan kepingan CD di dalam notebook masih berputar. Pastikan untuk mengeluarkannya bila tak digunakan, selain untuk menghemat baterai, juga menghindari kejadian CD tersangkut bila notebook dijinjing.
  2. Menguras isi Baterai minimal sebulan sekali
    Langkah ini bertujuan agar elemen ion di dalam baterai senantiasa bergerak. Terutama bagi Anda yang kerap bekerja dalam posisi charging.

    Berikut ini langkah agar ion baterai kembali sehat:

    • Gunakan Notebook hingga ia sleep dengan sendirinya.
    • Biarkan tetap tertidur selama 5 jam atau lebih hingga indikator sleepnya padam.
    • Charge kembali hingga 100%

Nah kini semoga Anda dapat lebih baik dalam merawat baterai notebook kesayangan Anda :)


Dropbox: Alternatif iDisk

Suatu ketika saat Anda berpergian membawa notebook dan Anda ternyata lupa membawa dokumen penting yang tersimpan di flashdisk, apa yang Anda lakukan?

Kini Dropbox, sebuah situs yang menyediakan fasilitas penyimpanan data via Internet serupa dengan iDisk, memberikan layanan gratis sebesar 2 GB kepada setiap penggunanya. Menarik sekali! Dan fasilitas lain yang ditawarkan Dropbox, antara lain: Web Interface, Sinkronisasi Data, Backup Snapshot, serta My Dropbox; Software yang terintegrasi sangat baik dengan Finder Anda. Meski statusnya masih dalam pengembangan, alias beta, namun apa yang ditawarkan Dropbox ini sangatlah istimewa. Pun kecepatan aksesnya memuaskan sekali. Saat saya mencoba, kecepatannya bahkan mengungguli iDisk milik MobileMe / .Mac. Pendaftaran Dropbox saat ini masih bersifat by invitation. Jadi setelah Anda membaca artikel ini dan merasa Dropbox adalah jawaban untuk permasalahan diatas, silakan kirimkan email ke public{at}mac.web.id untuk mendapatkan email yang berisi link dan kode aktivasi menuju account Dropbox Anda.

Web Interface

Tampilan Dropbox saat dibuka melalui browser sekilas menyerupai Facebook. Anda dapat mengakses file-file yang tersimpan secara langsung, baik menggunakan browser Internet Explorer diatas sistem operasi Microsoft Windows sekalipun.

Ketika hendak mendownload file, Anda akan diberikan opsi memampatkan file menjadi .ZIP. Fitur ini tentu sangat bermanfaat ketika Anda berada di tempat dengan kecepatan koneksi Internet yang kurang baik, karena opsi tersebut menjadikan file lebih ringkas dan cepat untuk didownload. Selain itu, Anda juga dapat membuat folder, menyimpan file menggunakan fasilitas Upload, ataupun membagikan dokumen dan foto kepada pengguna Internet lainnya melalui fitur Share. Bila Anda ingin memantau perubahan yang terjadi pada file Anda, Dropbox juga menyediakan fasilitas Revisions. Kapan dan oleh siapakah perubahan tersebut terjadi, dapat dipantau secara lengkap melalui situs Dropbox.

My Dropbox & Sinkronisasi Data

Adalah software yang dibuat khusus oleh Dropbox untuk pengguna Mac OS X dan terintegrasi dengan Finder pada bagian Sidebar serta Menubar.

Setelah Anda menginstallnya untuk pertama kali, Anda akan diarahkan ke situs Dropbox untuk melakukan validasi account. Tidak dibutuhkan pengetahuan khusus untuk mengoperasikan My Dropbox ini karena tampilannya serupa dengan Finder Anda.

Anda cukup memperhatikan icon-icon berwarna biru dan hijau pada setiap folder atau file. Ketika icon tersebut berwarna biru, artinya proses sinkronisasi antara Mac Anda dengan Dropbox sedang terjadi. Sedangkan warna hijau, dapat diartikan bahwa file Anda siap digunakan.

Sangat praktis dan cepat bukan?
Nah, kini dengan Dropbox, Anda dapat melakukan langkah preventif sebelum Anda betul-betul kehilangan file atau lupa membawanya saat berpergian :)

Nge-band bareng Rock Legend

Kalo kamu suka nge-band, jangan sampe lewatin game satu ini. Rilisan terbaru dari Red Marble Games yang bertitel Kudos Rock Legend bakal ngasah keterampilanmu bikin sebuah band gak beken jadi legenda!

Game dengan genre strategi ini bisa kamu download versi Demo-nya di situs Red Marble Games. Dan untuk versi lengkapnya, dibanderol sekitar Rp 215.000,-. Cukup terjangkau buat sebuah game yang bikin nagih ini.

Rock Legend

Di Game ini kamu bakal berperan sebagai vokalis sekaligus pentolan band yang bisa kamu beri nama sesukamu. Lantas personil lainnya pun dipilih melalui proses audisi. Pastinya para calon personil harus punya style sesuai aliran musikmu.

Meski hanya sebuah game strategi, tapi tampilannya ok banget. Karakter wajah yang tersedia disini jumlahnya banyak. Ada cewek dan cowok. Belum lagi jumlah instrumen musik, studio latihan, dan peralatan panggung yang dijual untuk kebutuhan bandmu. Makin bagus kualitasnya, maka band kamu makin disukai publik.

Rock Legend CD

Permulaan game ini cukup mudah. Tapi setelah merasakan dinginnya panggung akibat gak ada satupun yang nonton, kamu mesti pinter ngatur kadar stress dan inspirasi bermusik para personil band.

Belum lagi kalo salah satu personil ada yang ngancem mau cabut. Wah dijamin seru banget. Karena kamu juga mesti bisa mengelola keuangan band untuk promosi, iklan, merchandise, sampai sewa penata suara professional.

So, udah siap jadi legenda? :D

VirtualBox, alternatif VMware dan Parallels

Cukup lama setelah VMware Fusion dan Parallels merajai dunia virtualisasi di Mac-Intel, kini muncul alternatif gratis dan open-source dari Sun Microsystems yaitu Sun xVM VirtualBox.Seperti halnya VMware dan Parallels, VirtualBox juga menawarkan fitur Seamless dimana tampilan OS tambahan yang terinstall akan menyatu pada desktop Mac OS X Anda. Dalam review ini, MWI akan mencoba menginstall Windows Vista Ultimate Edition pada mesin MacBook Pro 2.2 GHz / 2 GB RAM / Tiger. VirtualBox dapat Anda download langsung di situs resminya. Dengan besar file hanya sekitar 34 MB, VirtualBox ini memiliki fitur mulai dari driver, folder sharing, interkoneksi USB, printer, dan lainnya yang tak kalah lengkap dibanding VMware Fusion ataupun Parallels.

Dua kekurangan utama VirtualBox dibandingkan rivalnya: Tidak dapat menjalankan partisi Boot Camp dan minim dukungan 3D / Microsoft DirectX.

Namun itu bukanlah persoalan mengingat sistem virtual tidak ditujukan untuk penggunaan aplikasi kelas berat seperti game 3D. VMware Fusion dan Parallels sekalipun hingga saat ini belum mampu menghadirkan kualitas 3D selayaknya sistem yang diinstall secara native.

VirtualBox yang awalnya dikembangkan oleh Innotek GmbH. sebelum diakuisisi oleh Sun Microsystems ini juga tersedia dalam versi Windows, Linux, serta OpenSolaris. Dan tampaknya pengembangan kedepannya difokuskan untuk kalangan enterprise yang mengutamakan kecepatan dan kestabilan kinerja.

Instalasi VirtualBox

Instalasi VirtualBox sangat sederhana dan mudah seperti aplikasi Mac pada umumnya. Setelah instalasi selesai Anda dapat langsung menjalankannya melalui folder Applications.

Instalasi VirtualBox

Membuat Virtual Machine

Pilih New pada layar utama VirtualBox untuk membuat Virtual Machine beserta konfigurasinya.

Membuat Virtual Machine

Namun perlu diingat, sistem operasi terbaru pada umumnya membutuhkan ruang hard-disk tersisa minimum sebesar 4 GB, terkecuali Anda ingin sekedar menjalankan Live OS seperti Knoppix atau Linux LiveCD lainnya.

Memilih OS dan Menentukan RAM

Selanjutnya, beri nama dan pilih OS yang akan diinstall dari menu drop-down. Lanjutkan dengan menentukan jumlah RAM. Untuk Windows Vista, minimumnya adalah 512 MB.

Menentukan OS dan RAM

Konfigurasi Virtual Hard Disk

Kemudian, pilih New saat layar Virtual Hard Disk muncul. Disini Anda akan membuat sebuah file yang selanjutnya akan dianggap sebagai Hard Disk.

Pada layar berikutnya, menentukan Image Type dari Hard Disk tersebut. Untuk menghemat ruang hard disk, pilihlah opsi Dynamically expanding image.

Konfigurasi Virtual Hard Disk

Opsi ini akan menjadikan file tersebut membesar dengan sendirinya sesuai permintaan Virtual Machine. Apabila Anda hendak membatasi ukuran file agar tidak menelan habis space hard disk Anda, maka di layar berikutnya Anda dapat memberi angka 8 GB atau lebih, sesuai kebutuhan.

Instalasi Virtual Machine

Setelah konfigurasi RAM dan Hard Disk selesai, kini Anda siap untuk menginstall OS pada Virtual Machine. Klik Start pada menu VirtualBox untuk memulainya.

Lalu, pilih sumber yang akan digunakan untuk menginstall OS. Apakah itu CD/DVD atau image-file seperti ISO dan DMG.

Memilih sumber instalasi

Dan selanjutnya lakukan instalasi OS seperti biasanya.

Instalasi VirtualBox Guest Additions

Setelah OS berhasil diinstall, maka selanjutnya adalah menginstall VirtualBox Guest Additions agar seluruh hardware dapat bekerja dengan baik; seperti soundcard, network card, ataupun iSight.

Lakukan restart setelah instalasi selesai. Dan kini Anda sudah siap untuk mengaktifkan fitur Seamless dengan menekan shortcut berupa kombinasi tombol command yang terletak di sebelah kiri dan L (cmd+L).

Seamless VirtualBox

Konfigurasi lainnya seperti aktivasi soundcard, USB, network, dan sharing folder dapat Anda lakukan ketika Virtual Machine tidak dijalankan. Konfigurasi ini dapat diakses melalui menu Settings yang berada di layar utama VirtualBox.

Konfigurasi Network pada VirtualBox

Kesimpulan

Dengan fitur yang sedemikian lengkap dan instalasi yang sangat mudah, VirtualBox dapat Anda jadikan alternatif dari VMware Fusion ataupun Parallels bila Anda ingin menjalankan sistem operasi lain di Mac OS X. Istimewanya lagi, semua itu dapat Anda nikmati tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun. Saya sangat terkesan dengan kestabilan VirtualBox. Sama sekali tidak terjadi crash ataupun hang saat VirtualBox digunakan sembari menjalankan aplikasi lain seperti iTunes dan Adobe Photoshop CS3.

MP3 vs AAC

Pengguna iTunes pastilah mengenal format encoding yang bernama AAC selain format lainnya seperti MP3 dan Apple Lossless. Format tersebut disediakan untuk memenuhi kebutuhan audio yang berbeda-beda. Dalam review ini, Saya akan membahas masing-masing keunggulan MP3 dan AAC. Manakah yang terbaik?Test ini ditujukan untuk pengguna yang membutuhkan audio berkualitas namun dalam ukuran yang ringkas agar lebih menghemat space, baik pada hard disk notebook ataupun iPod.Pada test ini Saya mengambil sampel lagu "Steppin Out" dari CD album Kaskade yang bertajuk "In The Moment". Lagu tersebut memiliki vokal, bass, drum, serta flange gitar yang cukup memenuhi kebutuhan test kali ini.
Sebagai uji pembanding, Saya memakai bitrate 192 kbps (Variable Bitrate / VBR), serta 128 kbps (Constant Bitrate / CBR) dan sample-rate sebesar 44.100 kHz, karena dibawah angka tersebut terjadi penurunan kualitas yang cukup signifikan.

192 kbps - AAC, Dibandingkan suara yang muncul dari CD aslinya, kualitas format AAC ini tergolong baik. Beberapa penurunan terjadi pada suara frekuensi tinggi seperti hi-hat, cymbal, dan sedikit berpengaruh pada vokal terutama huruf i, ch, s. Ukuran: 5.5 MB, Nilai: 8 / 10
192 kbps - MP3,
Format MP3 yang telah dikenal semua penggemar audio ini menyelesaikan test dengan hasil yang tak mengecewakan. Namun bila dibandingkan output aslinya, format MP3 tampaknya kehilangan kualitasnya pada frekuensi rendah, meski pada suara frekuensi tinggi dan menengah seperti petikan gitar, MP3 masih lebih unggul daripada AAC. Ukuran: 5.6 MB, Nilai: 7 / 10
128 kbps - AAC, MWI cukup puas dengan suara yang dihasilkan encoder AAC ini. Pada frekuensi rendah dentum bass masih terdengar baik. Begitu pula pada frekuensi tinggi. Sedikit penurunan terjadi pada frekuensi menengah, namun tidak mengganggu secara keseluruhan kualitas. Ukuran: 3.6 MB, Nilai: 7 / 10
128 kbps - MP3, Pada bitrate ini kualitas suara yang terdengar sudah dapat dikategorikan kacau. Frekuensi rendah dan menengah sudah tidak terjaga dengan baik. Lagu terdengar datar meski pada frekuensi tinggi masih cukup terjaga. Ukuran: 3.6 MB, Nilai: 5 / 10

Kesimpulan

Hasil test ini dapat menyimpulkan AAC dengan bitrate 128 kbps sudah cukup memuaskan para pemilik notebook dan iPod yang ingin memiliki banyak koleksi lagu dengan ringkas.Sedangkan format MP3 sepertinya sudah harus turun tahta dari dunia audio portable mengingat kualitasnya telah tersaingi oleh AAC (Advanced Audio Coding) yang juga dikembangkan oleh pihak yang sama dengan MP3.Namun bila Anda memprioritaskan kualitas audio dibandingkan ukuran file, gunakan format Apple Lossless. Format ini tidak melakukan kompresi ataupun menurunkan kualitas lagu Anda.

Selamat untuk AAC! :)